Sejak pertama kali digelar 44 tahun lalu, pemain Indonesia sebenarnya paling sukses di turnamen BWF yang masuk dalam kelas 1 ini.
Sebut saja nama-nama seperti Rudy Hartono, Christian Adinata, Ade Chandra, Imelda Wiguna, hingga Verawaty Wiharjo. Mereka telah memenangkan gelar di Kejuaraan Dunia 1980.
Hingga tiga tahun berikutnya, China mulai unggul di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Dari 1983 hingga 1991, mereka memenangkan 17 gelar. Sementara itu, Indonesia hanya memiliki satu gelar dari tunggal putra Icuk Sugiarto.
Setelah itu, pada tahun 1993, Indonesia kembali menunjukkan tajirnya. Mereka meraih tiga gelar dari tunggal putra (Joko Supriyanto), tunggal putri (Susy Susanti), dan ganda putra (Ricky Soebagdja/Rudy Gunawan).
Di sektor tunggal putra, Indonesia terakhir kali meraih gelar juara dunia pada 2005 lewat presentasi Taufik Hidayat.
Sementara tunggal putri, Susy menjadi yang terakhir meraih gelar pada 1993. Setelah itu, tunggal Tiongkok cukup intens merebut gelar di setiap ajang. Mereka memenangkan 10 gelar hingga 2011.
Sisanya adalah Ratchanok Intanon (2013) dari Thailand, Carolina Marin (2014-2015-2018), Nozomi Okuhara (2017), P.V Sindhu (India, 2019), dan terakhir Akane Yamaguchi (Jepang, 2021).
Di sektor ganda putra, Indonesia terakhir kali meraih gelar juara dunia melalui pasangan uzur Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada 2019.
Sementara sektor ganda putri tumpul sejak awal. Ganda putri Indonesia bahkan belum meraih gelar juara. China sekali lagi mendominasi dengan memenangkan 21 gelar dari tahun 1983 hingga 2021.
Di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi penyumbang gelar terakhir pada 2017. Setelah itu, belum ada ganda campuran Indonesia yang mampu merebut gelar tersebut.
Berikut Daftar Pemenang 10 Tahun Terakhir Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022:
- 2021: Loh Kean Yew (Singapura), Akane Yamaguchi (Jepang), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (Cina), Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
- 2019 : Kento Momota (Jepang), P.V Shindu (India), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Cina).
- 2018 : Kento Momota, Carolina Marin (Spanyol), Li Junhui/Liu Yuchen (Cina), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
- 2017 : Viktor Axelsen (Denmark), Nozomi Okuhara (Jepang), Zhang Nan/Liu Cheng (China), Chen Qingchen/Jia Yifan (China), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia).
- 2015 : Chen Long (Cina), Carolina Marin, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Zhao Yunlei/Tuan Qing (Cina), Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina).
- 2014 : Chen Long, Carolina Marin, Shin Baek-cheol/Ko sung-hyun (Korea Selatan), Zhao Yunlei/Tian Qing, Zhang Nan/Zhai Yunlei.
- 2013 : Lin Dan (Cina), Ratchanok Intanon, Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan (Indonesia), Wang Xiaoli/Yu Yang (Cina), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia).
- 2011 : Lin Dan, Wang Yihan (Cina), Cai Yun/Fu Haifeng (Cina), Wang Xiaoli/Yu Yang, Zhang Nan/Zhao Yunlei.