Ia bahkan mengaku siap lega jika harus bertahan di Prima Pramac Racing musim depan.
“Sejujurnya, saya tidak tahu tentang masa depan saya. Jika saya tahu, saya akan memberi tahu Anda ke mana saya menuju tahun depan. Namun, saya benar-benar tidak tahu.
Jika Anda bertanya kepada saya enam balapan lalu, saya pikir jawabannya akan lebih jelas dari sekarang,” kata Martin kepada Diario AS.
'Enam balapan lalu' yang dimaksud Martin adalah saat Bastianini duduk di peringkat ketiga klasemen dan mengancam perburuan gelar juara dunia.
Namun, Ducati memilih menunggu Martin pulih dari cedera saraf tangan kanannya agar bisa bersaing secara sehat dengan Bastianini. Kebaikan Ducati ini juga membuat Martin percaya diri.
“Setelah semua yang terjadi, semuanya kabur. Sekarang kami akan mencoba memperjuangkan tempat yang kami inginkan, yaitu tim pabrikan Ducati.
Masih ada balapan di mana saya bisa tetap di depan rival saya dalam hal ini, dan semoga saya bisa melakukannya. itu,” kata pembalap berjuluk Martinator itu.
Jika Ducati akhirnya memilih Martin, maka Bastianini akan dipindahkan ke Pramac. Namun, jika Ducati memilih Bastianini, maka Martin tidak akan beranjak kemana-mana.
Martin pun mengaku tidak akan kecewa jika terus membela Pramac, karena petinggi Ducati menegaskan dirinya dan Bastianini akan mendapat dukungan teknis yang setara.
“Saya akan terus membalap, tidak masalah di Pramac atau Ducati. Saya akan mendapatkan materi yang sama, dan ini yang penting bagi saya. Jelas image dan peluang meraih gelar juara dunia lebih tinggi di tim pabrikan.
Namun dari segi material, kita akan mendapatkan peralatan yang serupa. Tidak masalah jika saya tetap di Pramac,” pungkasnya.