Sportsnews.id - Polemik penendang penalti di Paris Saint-Germain kembali muncul, dan masih melibatkan Neymar. Jika dulu bersama Edinson Cavani, kini menjadi pengganti Kylian Mbappe.
Laga PSG vs Montpellier di Parc des Princes, Minggu (14/8) dini hari WIB, disorot Mbappe dan Neymar. Diduga terjadi persaingan siapa yang akan menjadi eksekutor.
Dalam pertandingan itu, PSG dua kali mendapat penalti. Lebih dulu Mbappe maju menjadi eksekutor, namun gagal memasukkan bola.
Kemudian, penalti kedua PSG diambil oleh Neymar. Pesepakbola asal Brasil itu sempat menyudahinya menjadi gol. PSG sendiri menang 5-2 dalam laga tersebut.
Usai pertandingan, isu penendang penalti di PSG menjadi heboh karena aktivitas Neymar di media sosialnya. Pemain termahal di dunia menyukai postingan di Twitter, yang menyatakan bahwa dia tidak boleh menjadi penendang penalti di semua klub tempat dia bermain.
Sikap Neymar lantas memanaskan rumor bahwa dirinya dan Mbappe sedang bersaing menjadi penendang penalti. Menanggapi polemik tersebut, Galtier angkat bicara. Pelatih berusia 55 tahun itu menilai tidak ada masalah di antara keduanya, dengan penentu penalti pada laga Paris Saint-Germain melawan Montpellier sudah ditentukan sebelumnya.
"Untuk pertandingan ini, urutannya dipilih seperti itu," kata Galtier usai pertandingan, dilansir Marca.
"Kylian menendang lebih dulu, jadi logis jika Neymar yang berikutnya. Kita lihat saja apa yang terjadi di masa depan," katanya.
Ini bukan pertama kalinya isu tentang penendang penalti PSG mengemuka. Pada musim 2017/2018, Neymar yang telah mencetak 105 gol di PSG juga terlibat perang dingin dengan Edinson Cavani.
Saat PSG menang 7-0, Neymar menolak memberikan penalti kepada Cavani. Bahkan, striker Uruguay itu berpeluang membuat rekor jika bisa mencetak gol lewat penalti.
Kini, Neymar kembali dirumorkan mengalami masalah yang sama, bedanya kali ini dengan Mbappe. Striker muda PSG itu memang sedang mengejar rekor di PSG.
Kylian Mbappe kini telah mencetak 172 gol untuk Paris Saint-Germain, kedua setelah Edinson Cavani (200 gol). Dengan selisih 28 gol saja, Mbappe berpeluang besar menyalip rekor Cavani sebagai top skorer klub sepanjang masa.