Penuh Emosional, Dybala Akan Melawan Mantan Timnya Juventus

Penuh Emosional, Dybala Akan Melawan Mantan Timnya Juventus

 

  Sportsnews.id - Paulo Dybala akan 'pulang' ke Juventus akhir pekan ini bersama tim barunya, AS Roma. Pelatih Roma Jose Mourinho yakin Dybala bisa mengatasi emosinya.

Dybala dilepas Juventus pada akhir musim 2021/2022, hingga akhirnya direkrut AS Roma secara cuma-cuma. Pertandingan terakhirnya dengan Juventus pada bulan Mei sangat emosional, sampai-sampai pemain Argentina itu menangis.

Tujuh musim di Juventus, Dybala naik ke level yang berbeda dari sebelumnya saat bermain untuk Palermo. Adalah sah untuk mengatakan bahwa Bianconeri menjadikannya seorang juara, dengan lima Scudetto, empat gelar Coppa Italia dan tiga trofi Piala Super Italia.

Dybala mungkin merasakan aroma nostalgia saat Roma bertandang ke Allianz Stadium, Sabtu (27/8/2022) malam WIB. Apakah Jose Mourinho memiliki saran khusus untuk Dybala, dalam permainan yang berpotensi emosional untuknya?

"Tidak, itu tergantung pada karakter pemain. Saya tidak tahu bagaimana Paulo akan merespons," kata Mourinho, dikutip dari Italian Football.

"Dia memiliki wajah imut seperti bayi, tapi dia bukan bayi. Kita bisa berbicara tentang bagaimana dia bermain, tetapi dia memiliki kendali atas emosinya."

“Saya belum melihat sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini, saya mengharapkan pertandingan reguler, mungkin dengan sedikit emosi sebelum dan sesudah pertandingan.” 

Mourinho sendiri menegaskan tidak ada persiapan khusus secara keseluruhan untuk laga melawan Juventus. Namun dia tidak memungkiri bahwa Juventus akan menjadi tantangan karena memiliki motivasi untuk kembali ke kompetisi juara.

"Kami belum mempersiapkan pertandingan secara berbeda, kami melakukan hal yang sama seperti sebelum menghadapi Cremonese. Saya mengharapkan pertandingan normal, kami bekerja cukup baik dan tahu apa yang ingin kami capai," lanjut Mourinho.

“Ini pertandingan besar melawan tim yang ingin memenangkan gelar, tapi ya, itu hanya satu dari 38 pertandingan. Bermain melawan tim besar memotivasi, tetapi juga sulit. Setiap pertandingan sama, rutinitas tidak berubah." dia berkata.

Lebih baru Lebih lama