Rodrygo kerap menjadi solusi Madrid saat berada dalam situasi sulit dari bangku cadangan musim lalu. Winger berusia 21 tahun itu kerap mencetak gol-gol penting saat dimainkan sebagai pemain pengganti.
Ia mencetak gol krusial di 10 menit terakhir untuk memperkecil ketertinggalan Madrid 1-3 dari Chelsea di leg kedua perempat final Liga Champions 2021/2022. Golnya memaksa pertandingan dilanjutkan di perpanjangan waktu.
Agregat menjadi 4-4 karena di leg pertama Los Blancos menang 3-1. Madrid kemudian melaju ke semifinal setelah di perpanjangan waktu mereka mencetak satu gol lagi melalui Karim Benzema.
Hal yang sama juga dilakukan pemain Brasil di laga semifinal. Los Blancos akhirnya tersingkir setelah leg kedua tertinggal 0-1 atas Man City hingga menit terakhir.
Secara agregat Madrid tertinggal 3-5. Keajaiban dihadirkan oleh Rodrygo yang kembali membuat brace di menit akhir untuk mengembalikan Madrid menyamakan kedudukan secara agregat dan pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Pola yang sama terjadi dengan Benzema mencetak satu gol di perpanjangan waktu untuk membawa Madrid kembali menang 3-1 dan melaju ke final dengan agregat 6-5.
Madrid kemudian menang setelah mengalahkan Liverpool 1-0 di final berkat gol tunggal Vinicius Jr. Rodrygo punya peran penting dalam perjalanan Madrid mengangkat trofi Telinga Besar musim lalu.
Namun, Rodrygo tidak hanya ingin menjadi supersub. Ia bertekad menjadi pilihan utama pelatih Carlo Ancelotti musim lalu. Musim lalu, Don Carlo di luar dugaan lebih sering menyulap Federico Valverde di sayap kanan sebagai starter.
“Saya tahu bahwa saya dapat banyak membantu, bermain lebih banyak, tidak hanya ketika kami kalah atau kami harus bangkit kembali,” kata Rodrygo.
"Saya ingin menjadi starter dan saya bekerja untuk itu. Jika saya dalam kondisi terbaik maka saya memiliki semua yang saya butuhkan untuk bermain," tambahnya.
HIGHLIGHTS | Real Madrid 2-0 Eintracht Frankfurt | UEFA Super Cup