Sportsnews.id - Serena Williams mencapai akhir karir cemerlangnya sebagai pemain tenis. Serena kemungkinan besar akan pensiun setelah AS Terbuka 2022.
Keputusan ini diambil karena Serena ingin menjajal dunia di luar olahraga yang digelutinya.
"Saya tidak pernah menyukai kata pensiun. Kata-kata itu tampak kuno bagi saya," kata Serena dalam sebuah wawancara dengan Vogue.
"Mungkin kata terbaik untuk menggambarkannya adalah saya ingin perubahan. Saya di sini untuk memberitahu semua orang bahwa saya ingin mengembangkan diri di bidang lain, bukan hanya tenis," lanjutnya.
Dengan usia 41 tahun bulan depan, jelas Serena akan kesulitan untuk terus tampil di level kompetitif. Apalagi, Serena kini bersatu dari ibu satu anak perempuan bernama Olympia.
Jika Serena benar-benar pensiun, maka dia akan meninggalkan lapangan sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Selama karirnya, Serena telah memenangkan 23 gelar Grand Slam yang menjadikannya petenis putri tersukses di era terbuka dan hanya kalah dari Margaret Court (24 gelar) sepanjang masa.
Serena sudah jarang tampil di turnamen tenis akhir-akhir ini karena cedera yang kerap membelenggunya. Ia baru saja comeback di Wimbledon Juni lalu, namun kandas di babak pertama.
Kemenangan pertamanya dalam 14 bulan datang awal pekan ini ketika ia mengalahkan Nuria Parrizas Diaz di National Bank Open di Toronto. Sepanjang karirnya, Serena telah mengumpulkan lebih dari Rp 1 triliun hadiah uang.
"Saya tidak pernah ingin memilih antara tenis dan keluarga. Saya pikir itu tidak adil. Jika saya laki-laki, saya mungkin tidak akan menulis ini karena saya akan berjuang dan menang di luar sana, dan pada saat yang sama istri saya bekerja. sulit untuk menghidupi keluarga kami," tulisnya.
Williams melakukan debutnya pada Oktober 1995 di Bell Challenge Quebec, Kanada dan kalah di babak kualifikasi pertama dari Annie Miller.
Gelar pertamanya diraih di ganda campuran di Wimbledon dan AS Terbuka bersama Max Mirnyi. Pada tahun 1999, dengan saudara perempuannya Venus, ia memenangkan ganda di Prancis Terbuka dan AS Terbuka.
"Aku tidak pandai mengucapkan selamat tinggal, yang terburuk di dunia. Tapi kalian semua harus tahu bahwa aku merasa sangat bangga bisa mengungkapkan perasaan melalui kata-kata."