Sportsnews.id - Lifter berpengalaman Eko Yuli Irawan memulai persiapan untuk kualifikasi Olimpiade pada bulan Desember. Sebelum itu, ia terlebih dahulu akan bertanding dalam performance test yang disiapkan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABSI).
Hal itu diungkapkan Eko Yuli mengingat akhir tahun ini Kejuaraan Dunia Angkat Besi akan digelar di Bogota, Kolombia, pada 5-16 Desember 2022.
Ajang International Weightlifting Federation (IWF) ini masuk sebagai salah satu agenda yang poinnya memasuki Olimpiade 2024 di Paris.
"Saat ini saya masih mempersiapkan (menuju Kejuaraan Dunia). Baru nanti ada tes dari PB PABSI untuk melihat apakah masih layak atau tidak dari segi kekuatan," kata Eko kepada detikSport, Kamis (15/9/ 2022).
"Rencananya Oktober depan (tes) karena awal November nama-nama atlet yang terdaftar sudah masuk," imbuhnya.
Eko juga menjelaskan bahwa performance dan class test itu penting, karena di BLK Kwini sendiri sudah ada coating yang dianggap bisa menjadi pesaing di kelas 61 kg.
Adalah Ricko Saputra, yang sebelumnya memenangkan Islamic Solidarity Games pada 2022 dengan meraih tiga medali emas. Lifter berusia 22 tahun itu mencatatkan angkatan smash 128 kg, clean and jerk 163 kg, dan total lift 291 kg.
Jika dibandingkan dengan Eko, keunggulan Ricko masih terpaut jauh. Padahal, pada Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun lalu, Eko mencatatkan total angkatan 302 kg (137snack dan 165 kg clean and jerk).
Sementara di Kejuaraan Dunia 2019, Eko mencetak total 306 kg (snack 140 kg dan clean and jerk 166 kg).
Baru-baru ini, Eko membukukan total angkat 290 kg (snack 135 kg dan clean and jerk 155 kg), namun dengan jumlah itu ia mampu mengantongi medali emas di kelas 61 kg.
Menanggapi hal itu, lifter berusia 33 tahun itu siap bersaing dengan pelapisnya, Ricko. Toh, selama persiapan Kejuaraan Dunia ini, dia sudah mencetak 140 kg snack dan 175 kg clean and jerks.
"Tinggal kesepakatan nanti bagaimana beratnya saat tes. Apakah harus naik berat badan saat tes (61 kg) atau bisa lebih dari 5 persen (64 kg)," kata Eko.
"Kalau 64 kg, oke dia (Ricko) 291 kg, saya masuk angka 292 kg artinya saya bisa masuk. Yang jelas kalau masuk nanti saya latihan di Kwini sampai sebelum keberangkatan," ujarnya. .
Mengenai pesaing di Kejuaraan Dunia, peraih empat medali di empat Olimpiade berturut-turut mengatakan tuan rumah dan China masih negara yang kuat.
“Kompetisi itu tuan rumah Kolombia. Tapi selama ini dia bermain di 67 kg, saya tidak tahu apakah dia turun menjadi 61 kg atau bahkan naik ke kelas 73 kg. Di Cina biasanya Li Fabin, dan ada adalah lifter China lainnya. Mungkin yang akan menjadi pesaing saya di Kejuaraan Dunia nanti," kata Eko.