Pembalap Yamaha itu gagal tampil kompetitif pada balapan di Sirkuit Misano, Minggu (4/9). Mulai dari posisi kedelapan, Quartararo berjuang keras untuk masuk ke grup pebalap terdepan sehingga ia terjebak di posisi kelima di sebagian besar balapan.
Quartararo melintasi bendera yang diperiksa dengan 5,7 detik dari Bagnaia yang keluar sebagai pemenang. Bagi Bagnaia, kemenangan di San Marino merupakan yang keempat berturut-turut setelah finis di puncak podium di Belanda, Inggris, dan Austria.
Hasil di San Marino itu tak cukup menggoyahkan takhta Fabio Quartararo di klasemen. El Diablo masih di puncak dengan 211 poin, unggul 30 poin dari Bagnaia. Sebelumnya jarak kedua pebalap sudah mencapai 91 poin di awal paruh kedua musim ini.
Dengan demikian, persaingan gelar juara dunia antara Quartararo dan Bagnaia semakin memanas. Apalagi, kejuaraan MotoGP 2022 hanya menyisakan enam seri.
"Saya tidak khawatir, tapi saya juga tidak tenang," katanya seperti dikutip Motorsport. "Kami tahu bahwa, bagi saya, saya menjalani balapan yang sangat bagus hari ini tetapi hanya P5, dan saya terpaut lima detik dari pemenang."
"Jadi kami tidak dalam posisi bagus. Saya hanya lebih konsisten dari Pecco, tapi dari segi kecepatan kami sangat lambat," jelasnya.
Sementara Francesco Bagnaia memilih untuk menjalani satu balapan dalam satu waktu. Ducati mengandalkan Bagnaia untuk mengklaim gelar dunia MotoGP pertamanya sejak Casey Stoner pada 2007.
"Jaraknya masih lebar, saya tidak mau memikirkannya. Saya lebih suka memikirkan balapan demi balapan seperti hari ini. Yang penting sekarang saya konsisten," kata Bagnaia saat bersaing dengan Quartararo.