Sportsnews.id - Bautista dan Timnya menganggap Rea secara sengaja melakukan manuver yang berbahaya.
Bautista bahkan melabeli aksi sang rival melebihi batas. Menurutnya, itu bukanlah sebuah kesalahan namun tidak dapat diterima.
Usai lomba, Rea menemui Bautista untuk meminta maaf. Ia kemudian menjelaskan mengenai insiden tersebut dari sudut pandangnya. Ia membantah sengaja melakukannya, seperti yang dituduhkan.
“Pertama-tama, saya sangat prihatin dia jatuh. Memang ada kontak di sana. Saya sudah menemuinya dan menyampaikan permintaan maaf dan memberikan penjelasan (terkait insiden) dari sisi saya.
Dan saya pun mendengarkan sudut pandangnya,” ujar Rea dikutip dari WorldSBK.com.
“Saya tiba di Tikungan 13 tanpa niat buruk. Saya hanya mencoba menyalipnya. Saya tahu bahwa Toprak (Razgatlioglu) punya pace untuk melarikan diri.
Ketika kami bertarung, saya di dalam, dia (Bautista) balik ke line dan kami senggolan. Saat itu saya hampir bermanuver, tetapi tak ada maksud menyebabkan crash.
“Saya minta maaf, karena itu bukan niat saya, sekali lagi saya ingin menjelaskan bahwa tidak ada keinginan sengaja melakukannya.
Saya pikir, di sisi lain, dengan semua emosi yang ada, Anda mungkin menganggap saya memikirkan hal seperti ini. Itu bukan cara saya berkendara,” tegasnya.
Jonathan Rea tahu Bautista dan Ducati belum bisa terima dengan apa yang terjadi. Namun, bisa dipahami karena emosi yang belum padam.
Ia tidak ingin larut dalam masalah ini, karena baginya sudah selesai.
“Mereka punya pendapatnya sendiri, tetapi menyedihkan bahwa mereka berpikir begitu. Mungkin emosi mereka sangat kuat dan mereka bertahan dengan pandangannya. Namun ini adalah balapan,” kata Rea.
Ketika diberi tahu Ducati berencana melayangkan protes, Rea mengatakan jika itu terjadi maka mereka justru bersikap tidak sopan karena meragukan kapasitas Race Direction sebagai pengawas perlombaan.
“Ducati memprotes insiden balapan? Itu terdengar kasar. Saya yakin Race Direction memiliki banyak alat penalti, long lap ganda, hingga black flag.
Namun ,ini adalah kecelakaan balapan. Saya pikir jika Anda bicara dengan orang di luar Ducati, mereka punya pandangan lain,” ucap Rea.