Zarco sendiri menjadi saksi mata atas kejadian tersebut karena ia mengemudi di belakang Quartararo.
Melalui GPOne, Zarco menjelaskan kejadian tersebut dari sudut pandangnya.
Ia menyatakan bahwa insiden Marquez vs Quartararo membuatnya kehilangan waktu sehingga harus berjuang dengan tandemnya sendiri, Jorge Martin. Dia juga merasa prihatin dengan Quartararo yang berjuang untuk gelar.
“Di Tikungan 3, Marc melebar ke kanan untuk bersiap berbelok ke kiri. Tabrakannya sangat buruk, dan saya harus memperlambat untuk menghindari Fabio.
Saya langsung melihat sepotong fairing Fabio menempel di motor Marc, dan itu alasan ban belakang saya selip di Tikungan 5 sehingga Jorge menyalip," ungkapnya.
“Saya juga melihat Taka jatuh. Dia berisiko ditabrak oleh beberapa pebalap lain. Marc sedikit berlebihan, tapi saya suka gaya membalapnya.
Dia salah satu pebalap tercepat, dan saya memberitahunya pada Kamis. , manuver seperti itu, apalagi melibatkan Fabio, mungkin berlebihan," lanjut Zarco.
Meski insiden ini memperkecil peluang Quartararo untuk menang dan menghalangi Nakagami meraih hasil positif, baik Yamaha maupun LCR Honda tidak menyalahkan Marquez.
Kedua pembalap dan kedua tim sepakat kecelakaan itu hanya insiden balap biasa.
Meski melihat sendiri winglet Quartararo tersangkut di belakang motor Marquez, Zarco menyebut itu hanya alasan Marquez untuk tidak disalahkan.
"Itu hanya cara Marc mencari alasan, agar dia tidak disalahkan. Fairing Fabio memang berpengaruh.
Namun, saya melihat saat ban belakang Marc selip, dan dia melanjutkan caranya berkendara, meningkatkan risiko," katanya.
"Marc tidak mendengar ada kerusakan hingga Tikungan 7, dan mungkin di situlah perangkat ketinggian pengendaraan belakang mengalami masalah.
Kami memiliki pandangan yang berbeda. Mungkin karena dia lebih kuat dari saya, jadi kata-katanya lebih berharga," pungkas Zarco.