Zarco pun menuturkan, bahwa sejak GP San Marino, Ducati telah menginstruksikan semua pembalapnya agar tidak terlalu keras melawan Bagnaia untuk posisi yang bukan kemenangan atau podium.
“Itu sudah jelas. (Saya bisa) tajam pada Marc, kurang tajam pada Pecco (sapaan akrab Bagnaia),” kata pria Prancis itu kepada Canal+.
“Sejak Misano kami mendapat beberapa instruksi balapan, sulit diterapkan ketika kami tidak bertarung dengan Pecco, dan sampai sekarang tidak demikian.
“Tapi hari ini masalahnya, dan untuk kemenangan, Ducati tidak menghalangi apa pun, untuk tempat selain podium, ya kami memberikan keuntungan kepada Pecco.
Tapi di sini, dalam kondisi seperti ini, itu adalah kemenangan yang harus kami tuju. (Posisi) keempat sangat bagus.”
Setelah perlombaan, sorotan kamera televisi menangkap momen tiga orang petinggi Ducati langsung menuju ke garasi Pramac Racing.
Zarco bahkan mengatakan Gigi Dall’Igna selaku General Manager, menyebut dirinya yang tak memaksakan untuk posisi ketiga sebagai gentlemanly.
“Kehilangan kejuaraan, saya sudah melewatkan terlalu banyak balapan (untuk mencetak poin), dan bagaimana saya bisa mengatakan… Gigi sangat emosional,” ujarnya.
“Untuk tidak podium, dia berpikir saya gentlemanly. Tetapi kami melihat bahwa saya merasa nyaman di belakang, tetapi segera usai kami meninggalkan racing line, itu menjadi berisiko dan akan sangat disayangkan jika melakukan kesalahan besar.
“Jadi, itu saja. Saya jelas diterima dengan baik oleh Ducati, mereka mengucapkan banyak terima kasih.” ujar Zarco