Kekalahan 3-2 dari Arsenal pada Minggu (9/10) membuat Liverpool hanya berhasil meraih dua kemenangan dari delapan pertandingan yang dimainkan. Di sisa pertandingan, mereka bermain imbang empat kali dan kalah dua kali. Mereka berada di peringkat 10 dengan 10 poin.
Jika kekalahan Liverpool masih "dimaklumi", karena hasil imbang melawan Arsenal dan Manchester United sulit diterima karena mereka bermain melawan tim "kelas" Fulham, Crystal Palace, Everton dan Brighton & Hove Albion.
Dengan gelar kedua mereka musim lalu, kegagalan untuk sering menang melawan 'tim lini tengah' berarti ada yang salah dengan Liverpool. Mulai dari badai cedera, taktik yang terbaca pelan, hingga minimnya kedalaman skuad.
Ironisnya, Bournemouth, yang mengalahkan 9-0 pada 27 Agustus, kini berada di urutan kedelapan klasemen dengan 12 poin dari sembilan pertandingan. Usai bertemu Liverpool, The Cherries tak terkalahkan dalam lima laga berikutnya.
Meski Bournemouth telah memainkan satu pertandingan lebih banyak dari Liverpool, itu bukan alasan untuk memaafkan posisi The Reds. Tim Jürgen Klopp telah melampaui tim promosi hanya dalam lima pertandingan musim lalu.
Di Liga Champions, posisi Liverpool sedikit lebih baik. Mereka berada di urutan kedua dengan enam poin dari tiga pertandingan. Jalan menuju babak 16 besar masih terbuka lebar.
Klopp menyadari kondisi yang berbeda ini. Ia harus segera menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Liverpool butuh segera promosi ke Liga Inggris dengan tetap mempertahankan posisinya saat ini di Liga Champions.