Namun, ia menolak menaati team order dari Ducati Lenovo Team. Pasalnya, ia masih punya kans juara, terutama di seri kandangnya.
Saat ini, Miller memang sedang dalam momentum positif, apalagi ia berhasil menang di Jepang dan finis kedua di Thailand.
Ia ada di peringkat 5 pada klasemen pembalap, tertinggal 40 poin dari Fabio Quartararo dengan tiga seri tersisa.
Secara matematis, The Thriller pun masih punya kans juara yang cukup baik.
Hal ini membuatnya ragu-ragu memberikan bantuan penuh kepada Bagnaia, yang kini tertinggal 2 poin dari Quartararo.
Apalagi, Seri Australia adalah pekan balap di rumahnya sendiri. Miller juga ingin membuat keluarga dan fansnya bangga, karena ini pertama kali ia tampil di Phillip Island sebagai pembalap tim pabrikan.
Hal tersebut dinyatakan Miller dalam jumpa pers pada Kamis (13/10/2022), yang juga dihadiri Quartararo, Bagnaia, dan Aleix Espargaro.
Menurutnya, para rider yang juga tiga kandidat juara utama ini bisa mengurus diri masing-masing untuk berebut gelar. Sementara itu, ia punya target sendiri, yakni merebut kemenangan.
"Para rider ini punya pertarungan sendiri di antara mereka. Saya akan coba tak melakukan hal konyol.
Namun, tentu sudah jadi impian tiap rider untuk menang di Grand Prix kandang sendiri. Saya senang bisa kembali ke sini dengan motor pabrikan.
Tak diragukan lagi bahwa saya akan coba memburu kemenangan," ujar Miller.
Soal kansnya sendiri dalam merebut gelar dunia, Miller mengaku tak punya tekanan. Pasalnya, meski masih punya pulang, menurutnya ketertinggalan 40 poin dari Quartararo merupakan margin yang sulit untuk dipersempit.
Meski begitu, hal ini takkan menyurutkan niatannya untuk gaspol di sisa musim.
"Tekanan cuma ada pada ban, bukan? Fabio tahu betul soal itu," gurau Miller, merujuk pada kendala tekanan ban yang kerap dialami Yamaha musim ini.
"Saya merasa bahwa tertinggal 40 poin bukan situasi ideal. Memang tidak ideal, tapi saya akan coba tetap meneruskan pekerjaan kami." Ujar Miller.