Dia juga mengakhiri penantian 15 tahun untuk Ducati. Yang terakhir pada tahun 2007 dibawa oleh Casey Stoner. Ini merupakan gelar juara dunia 'Pecco' kedua setelah Moto2 2018.
Lahir pada 14 Januari 1997 di Turin, Italia, Bagnaia merupakan salah satu pebalap muda yang sudah tak sabar menanti kehadirannya di MotoGP, mengingat ia merupakan Juara Dunia Moto2 2018.
Dia telah menyukai balap motor sejak kecil dan memulai karirnya pada tahun 2009 di MiniGP Eropa di mana dia memenangkan gelar.
Performa itu membuatnya dilirik oleh Tim Monlau pada 2010 untuk diturunkan di Mediterranean PreGP 125 Championship dan dia sukses di urutan kedua. Pada 2012 ia memulai di FIM CEV Moto3 (sekarang JuniorGP) dan finis ketiga di belakang Alex Marquez dan Luca Amato.
Kesuksesan Bagnaia di ajang CEV Moto3 2012 memicu minat Gresini Racing untuk merekrutnya untuk berlaga di Grand Prix Moto3 2013.
Musim debut Bagnaia dengan FTR Honda jauh dari menjanjikan. Dia berjuang untuk masuk ke 15 besar dan tidak mencetak satu poin pun. Namun, semuanya berubah ketika dia bergabung dengan VR46 Riders Academy.
Di akademi balap yang didirikan Valentino Rossi, ia bahkan mendapat kepercayaan untuk membela tim balap juara dunia sembilan kali Sky Racing VR46 pada 2014.
Di atas motor KTM, Bagnaia tidak mendapatkan satu pun podium, tetapi mengumpulkan 50 poin dan finis ke-16 di klasemen akhir pebalap.
Masih di bawah kepemimpinan VR46, Bagnaia berganti tim pada tahun 2015. Membela Mahindra melalui tim Aspar, ia berhasil merebut podium pertamanya setelah finis ketiga di Le Mans.
Di musim 2016 dia bahkan lebih agresif. Secara total ia memenangkan 6 podium, termasuk 2 kemenangan. Dia menyelesaikan musim di tempat keempat.
Ada yang unik dari kolaborasi Bagnaia dengan tim Aspar. Setelah menempati posisi kedua di Silverstone, Bagnaia mendapat tantangan dari direktur olahraga Gino Borsoi.
Borzoi menyatakan jika Bagnaia berhasil menang lagi sebelum akhir musim, tim Aspar akan memberikan hadiah berupa tes atas motor MotoGP. Bagnaia pun sukses menjawab tantangan Borsoi dengan memenangi balapan Sepang.
Alhasil, atas kesepakatan dengan Ducati, Bagnaia diberi kesempatan untuk menguji motor Desmosedici GP14 milik Eugene Laverty di tes pasca musim MotoGP Valencia. Siapa tahu, ternyata tes ini akan menjadi awal perjalanan Bagnaia ke MotoGP.