Ganda Putra Indonesia Ukir Prestasi Manis, Begini Strategi Herry IP Antisipasi Musuh Baca Peta Kekuatan Fajar/Rian

Ganda Putra Indonesia Ukir Prestasi Manis, Begini Strategi Herry IP Antisipasi Musuh Baca Peta Kekuatan Fajar/Rian

 

Sportsnews.id - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP), punya strategi khusus agar peta kekuatan lawan tak terbaca. Pasalnya, ganda putra Indonesia sendiri dikenal sukses menorehkan prestasi gemilang.

Seperti diketahui, ganda putra Indonesia sedang naik daun setelah mendominasi di berbagai turnamen. Salah satunya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berhasil menjadi unggulan pertama di BWF World Tour Finals 2022.

Keduanya mampu mengumpulkan poin terbanyak, usai menjuarai empat turnamen BWF World Tour 2022. Selain itu, Fajar/Rian juga menjadi runner-up di beberapa turnamen musim 2022.

Pencapaian tersebut tentu terasa membanggakan bagi sektor ganda putra Indonesia. Namun karena konsisten bermain, bukan tidak mungkin lawan bisa membaca pola permainan Fajar/Rian. Peta kekuatan keduanya bisa terbaca dari banyaknya pertandingan yang dimainkan.

Namun, Herry IP sudah memiliki strategi untuk mengantisipasi hal tersebut. Pelatih berusia 60 tahun itu mengatakan Fajar/Rian selalu melakukan evaluasi usai pertandingan. Tak hanya itu, ia juga mencoba menganalisis terlebih dahulu kekuatan musuh.

“Ya pasti ada (kekhawatiran peta kekuatan dibaca), tapi harus terus kita evaluasi,” kata Herry IP kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu 23 November 2022.

“Jadi ke depannya, apalagi menjelang olimpiade, kita sebut apa, introspeksi, introspeksi, lihat evaluasi, apa namanya dengan perkembangan negara-negara ganda putra di dunia seperti apa, kita juga petakan,” lanjutnya.

“Jadi kita harus memilih dan mengevaluasi,” terang Herry IP.

Lebih lanjut, Herry IP mengatakan tahun depan akan penuh tantangan karena ganda putra Indonesia cenderung meningkat. Oleh karena itu, Herry IP dan rekan-rekan akan lebih siap untuk meraih hasil terbaik.

"Namun, mungkin anak-anak kita tahun depan, semoga Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan sudah normal, jadi kita enam pasang, jadi negara lain harus gelisah," kata Herry IP.

"Tapi, kita juga harus evaluasi, persiapkan diri, kalau ada lima pasang enam pasang, kalau persiapannya kurang bagus, percuma," lanjutnya.

“Tapi yang penting, kita harus mempersiapkan diri, mengevaluasi. Evaluasi kemarin tentang bagaimana dua tur Eropa berlalu, ya kita akan pelajari. Sebenarnya sudah ada, tinggal follow up, main di Eropa, main di Prancis, kok di Jerman cuma ada dua pasang. Itu saja," pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama