Sportsnews.id - Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo menjelaskan bahwa motor YZR-M1 menjadi semakin tidak kompetitif sejak timnya berpisah dengan Maverick Vinales pada pertengahan 2021. El Diablo mengatakan Yamaha belum membuat kemajuan signifikan setelah meraih gelar juara dunia.
“Akibat Covid-19, pengembangan mesin kami dihentikan selama 18 bulan. Saya juga mengantisipasi hal-hal baru di awal tahun ini. Namun, saya merasa butuh waktu lama bagi orang Jepang untuk mempersiapkan dan meningkatkan performa kami,” curhat Quartararo melalui Moto Revue seperti dikutip Paddock GP, Kamis (29/12/2022).
Keluhan Pengemudi Prancis tidak melakukannya dengan baik. Pendahulunya di Yamaha seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales juga menghadapi kritik serupa. Sudah lama mereka menginginkan tambahan kecepatan tertinggi, namun harapan mereka tidak terpenuhi. Mereka menilai performa Yamaha cukup lamban.
Quartararo mengakui M1 sudah tidak agresif sejak Top Gun hengkang dari Yamaha. “Meskipun saya tahu bahwa saya memiliki potensi yang lebih tinggi untuk menang, motor saya tidak mendukung saya. Dengan Maverick tidak lagi di tim kami, motor kami tidak lagi kompetitif,” kata pebalap berusia 23 tahun itu.
Quartararo juga merasakan penurunan Yamaha yang cukup kesulitan menghadang laju Ducati dan Pecco Bagnaia di paruh kedua musim 2022, sehingga harus puas di posisi kedua. “Ducati menjalani akhir musim yang hebat. Sementara itu, kami belum melihat satu langkah pun ke depan," keluhnya.
“Satu-satunya hal baru yang saya dapatkan sepanjang musim adalah swingarm. Saya mendapat kesan tidak ada yang memperhatikan kekacauan yang kami alami.