Sportsnews.id - Perhelatan MotoGP 2023 dimulai pada Maret mendatang. Masing-masing tim juga melakukan serangkaian tes pramusim guna meraih banyak podium musim ini.
Sebagai juara bertahan, Ducati diperkirakan akan kembali mendominasi MotoGP pada 2023. Pada musim 2022 saja, setidaknya ada tiga nama pembalap Ducati dari tim pabrikan dan satelit yang masuk lima besar.
Pantas saja Ducati menjadi penantang terkuat kejuaraan MotoGP 2023 musim ini, namun alasan utama Ducati begitu mendominasi bukanlah jumlah motornya.
Alasan utama mengapa Ducati merajai MotoGP saat ini adalah penemuan teknologi Ducati yang disebut (Front Ride Height Device). Penemuan Ducati ini membuat motor Desmosedici mereka memiliki spesifikasi yang bagus.
Hal inilah yang membuat banyak lawan begitu mengkhawatirkan pabrikan asal Italia ini. Kehebatan motor Desmosedici sudah tidak diragukan lagi. Semuanya untuk dilihat saat Desmosedici GP22 Francesco Bagnaia membuat comeback terbesar dalam sejarah.
Usai balapan ke-10, Bagnaia tertinggal 91 poin dari juara bertahan Fabio Quartararo. Namun, Bagnaia mampu memperkecil jarak selama delapan balapan berikutnya.
Setelah menyelesaikan MotoGP Australia, Bagnaia unggul 14 poin. Usai seri Malaysia, selisih poin semakin jauh yakni 23 poin. Meski Bagnaia finis kesembilan di GP Valencia, itu tidak menghentikan Bagnaia untuk menjadi juara dunia.
Motor Desmosedici ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sepeda motor lainnya. Mulai dari mesin, elektronik, performa, daya tahan yang mumpuni. Meski demikian, motor ini masih bisa berkembang jauh lebih baik.
“Ini seperti MotoGP di masa kejayaan Valentino Rossi atau Marquez. Anda memiliki regulasi yang sama dan peluang yang sama untuk membiarkan pabrikan lain masuk (mengejar Ducati). Ada delapan pembalap Ducati karena tim satelit menemukan tawaran yang lebih baik dari mereka. lainnya," kata Ezpeleta, seperti dikutip Marca.
Itulah alasan utama mengapa Ducati terlalu mendominasi MotoGP saat ini.