Sportsnews.id - Operator Liga Premier FA telah menuntut Manchester City dengan lebih dari 100 tuduhan pelanggaran peraturan keuangan. Beberapa potensi penalti muncul, di antaranya pengurangan poin, pencabutan gelar juara, hingga degradasi.
Dikutip dari situs resmi Liga Inggris, Senin (6/2/2023), dasar hukum yang digunakan dakwaan ini adalah aturan kompetisi pasal 82 no 1. Hal itu membuat City dituding melakukan banyak pelanggaran yang kabarnya mencapai 100 kasus.
Menurut rilis resmi Premier League, ada beberapa aspek yang dilanggar Manchester City. Pelanggaran yang dilakukan membuat mereka bermasalah dengan aturan Financial Fair Play.
Yang pertama terkait aspek keuangan klub, di mana Manchester City dinilai tidak memberikan laporan yang jujur mengenai pendapatan klub. Selain itu, mereka juga diduga memalsukan biaya operasional klub sehingga mempengaruhi laporan keuangan mereka.
Kemudian ada dugaan remunerasi nilai kontrak sejumlah pelatih dan pemain yang pernah membela Manchester City pada periode tersebut. Mereka dituduh melaporkan nilai yang lebih kecil dari yang sebenarnya agar tidak terpengaruh aturan ini.
Selain itu, Manchester City juga dituding tidak memberikan laporan yang akurat terkait keuntungan dan keberlangsungan klubnya. Mereka juga tidak memberikan laporan yang akurat mengenai UEFA Club Licensing dan aturan UEFA Financial Fair Play.
Jangka waktu pelanggaran ini cukup lama. Menurut keterangan resmi Liga Inggris, pelanggaran yang dilakukan Man City dimulai pada musim 2009/2010 hingga musim ini.
Dalam rilisnya, Premier League akan membentuk komisi independen. Komisi ini terdiri dari perwakilan Liga Inggris dan juga klub-klub yang berlaga di dalamnya.
Komisi ini akan segera mencoba Manchester City. Mereka pun mempersilakan The Citizens untuk mengajukan pembelaan terhadap tuduhan tersebut.
Uji coba tersebut nantinya akan digelar secara tertutup dan hasil uji coba tersebut akan dipublikasikan di situs resmi Liga Inggris. Beberapa potensi penalti muncul, di antaranya pengurangan poin, pencabutan gelar juara, hingga degradasi.
Ini bukan kali pertama Man City tersandung kasus regulasi keuangan. Pada tahun 2018, majalah Jerman Der Spiegel membeberkan fakta mengejutkan yang dirangkum dalam sebuah dokumen berjudul Football Leaks.
Diduga Man City menerima pendapatan sponsor yang berlebihan, yang berasal dari kantong pribadi pemiliknya, Sheikh Mansour. Hal ini kabarnya merupakan trik klub untuk menghindari ancaman financial fair play (FFP).
UEFA kemudian juga sempat menghukum Man City dengan larangan bermain di kompetisi Eropa karena terbukti melanggar aturan FFP pada 2020. Namun, hukuman itu dicabut oleh Badan Arbitrase Olahraga.