Fajar/Rian memaklumi kritik tersebut. Mereka menjadikannya cambuk untuk segera dibersihkan. Yang terpenting, agar tidak tersingkir di babak pertama turnamen bulutangkis berikutnya.
“Bagi saya pribadi, wajar jika mengkritik apakah Anda ingin menjadi tangguh atau tidak. Karena kita manusia akan selalu ada kritik walaupun kita benar, apalagi saat kita kalah kita salah. Tapi kalah harus berarti.” “Itu salah dan pasti akan ada kritik. Jadi menurut saya wajar saja dan saya menyikapinya dengan positif," ujar Fajar dalam jumpa persnya.
Fajar menilai kritikan itu sebagai bentuk kekecewaan pecinta bulu tangkis karena berharap dirinya dan Rian bisa meraih hasil terbaik. Mereka juga menawarkan kritik sebagai dorongan.
“Ya, saya jadikan mereka (kritikus) sebagai penyemangat bagi kami. Ambil contoh saja seperti Cristiano Ronaldo, kalaupun dia punya banyak fans, pasti ada hujatan dan kritikan," ujarnya merujuk pada sosok pesepakbola terbaik dunia CR7.
Fajri, demikian Fajar/Rian sapaan akrabnya, saat ini tengah berlaga di Indonesia Open 2023. Di hadapan publik, mereka diharapkan bisa menampilkan performa terbaiknya.
Pertama, Fajar/Rian berhasil melaju ke babak kedua Indonesia Open, Selasa (13/6/2023). Mereka mengalahkan pasangan Denmark Jeppe Bay/Lasse Molhede dalam duel head-to-head 21-15, 21-11.
Meski tidak bisa dijadikan patokan, setidaknya Fajar/Rian tidak lagi terhenti di babak pertama seperti di dua turnamen sebelumnya. Yakni Malaysia Masters (23-28 Mei) dan Singapore Open (6-11 Juni).